Beri Dukungan Langsung Terselenggaranya AALCO ke-6, Kemenkumham Jateng Hadir Di Event Akbar Tersebut

B1F8A269 53EE 44A6 8F10 B7F0EA5A7904

BALI - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah berkomitmen dukungan terselenggaranya Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) ke-61 yang berlangsung di Bali.

Sebagai aksi nyata, Kanwil Kemenkumham Jateng, melalui Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Anggiat Ferdian hadir langsung dalam side events berupa business forum untuk mempromosikan investasi di Indonesia, dan diskusi di bidang Hukum Humaniter Internasional, yang diinisiasi oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Side event ini sendiri merupakan bagian agenda utama sesi tahunan Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) ke-61 di Bali pada 15 – 20 Oktober 2023 yang dibuka oleh Wakil Presiden RI, K.H. Ma'ruf Amin.

Business and Investment Forum tersebut mengangkat tema “Diversified and Integrated Legal Regime and Infrastructure to Enhanced the Benefit of an Investment”.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan penjelasan lebih mendalam terkait rezim Peraturan Perundang-undangan, kebijakan, serta kondisi terkini yang berkaitan dengan iklim usaha di Indonesia khususnya bagi penanaman modal asing, sehingga dapat menarik para investor untuk melakukan penanaman modalnya di Indonesia.

Kadiv Yankumham yang ditemui di lokasi acara menyatakan dukungannya.

"Pastinya kehadiran kita di sini dalam rangka memberikan support kepada Pemerintah, khususnya Kementerian Hukum dan HAM, agar pelaksanaan AALCO ke-61 ini sukses. Itu yang utama," ujar Anggiat, yang didampingi Kepala Bidang Pelayanan Hukum Agustinus Yosi Setyawan.

"Kemudian, kita juga akan menyebarluaskan dan melaksanakan, apa-apa yang menjadi kesimpulan dan kebijakan yang diambil dalam forum besar ini".

"Lalu sesuai kepasitas dan kewenangan kita, Kemenkumham Jateng juga berusaha berkontribusi dalam menciptakan iklim investasi dan bidang hukum yang sehat di Indonesia," imbuhnya. Sebagai informasi, AALCO merupakan forum konsultasi negara Asia dan Afrika untuk menyamakan persepsi terhadap isu hukum serta memperoleh pandangan dan posisi bersama untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara di Asia dan Afrika.

Forum ini dibentuk setelah Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 di Bandung. Saat itu, Indonesia yang dipimpin Presiden Soekarno menjadi salah satu penggagasnya.

AALCO ke-61 akan membahas sejumlah isu hukum seperti lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, hukum laut, Palestina, hasil kerja Komisi Hukum Internasional, kejahatan siber, hukum luar angkasa serta hukum dagang dan investasi internasional.

Bersama dengan itu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly terpilih menjadi Presiden The 61st AALCO Annual Session dalam inagurasi dan akan memimpin persidangan selama 5 hari ke depan.

Terpilihnya Yasonna sebagai Presiden merupakan hal yang spesial, mengingat Indonesia menjadi salah satu negara pendiri AALCO, dan pada tahun ini terpilih menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan forum internasional ini.

Kedudukan ini diserahkan oleh Presiden Sesi Tahunan AALCO ke-60, Uma Shekar, yang memimpin persidangan pada tahun sebelumnya di India.


Cetak   E-mail