Masjid Lapas Semarang Dibangun Swadaya, Stafsus Menkumham Beri Pujian

bcb0faa9 c822 4d34 859f 68dc7aee9bd8

SEMARANG - Pembangunan masjid di Lapas Kelas I Semarang menyita perhatian Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM Bidang Keamanan dan Intelijen, Krismono.

Bukan hanya karena desainnya yang diproyeksikan sangat megah, tapi juga karena nilai proyek yang cukup besar, terlebih lagi anggaran pembangunan masjid tersebut 100% hasil swadaya.

Informasi itu diterima Krismono, saat melihat langsung proyek itu hari ini, Selasa (26/03).

Dari keterangan Kepala Lapas Kelas Semarang, Usman Madjid, diketahui pembiayaan untuk pembangunan sepenuhnya hasil dari sumbangan donatur, baik pegawai Lapas Semarang sendiri maupun pihak ketiga lainnya.

Terkait hal itu, Stafsus Krismono memberikan apresiasi atas inisiatif Kepala Lapas Semarang dan atas dukungan semua pihak.

Namun, kendati seluruh pengganggaran proyek hasil swadaya tanpa menggunakan dana dari pemerintah atau APBN, Stafsus tetap berharap seluruh pelaksanaan pembangunan masjid dikelola secara akuntabel

"Harus bisa dipertanggungjawabkan nantinya. Dikelola dengan baik seluruh sumbangan yang masuk," tutur Krismono.

"Dihitung dengan baik, berapa yang masuk, kemudian berapa yang keluar. Kemudian nanti ketika sudah selesai baru proses penghibahan," sambungnya.

Stafsus mengharapkan pembangunan dapat berjalan sesuai rencana, baik dari segi anggaran maupun waktu pelaksanaan.

"Berkah ini berkah. Berkah bagi semua. Semoga semua berjalan lancar dan sesuai target," ujar Krismono.

"Keren, ini luar biasa. Targetnya kapan selesai?," puji Krismono menyudahi "inspeksi"nya.

Dalam kunjungannya kali ini, Stafsus didampingi sejumlah Pimpinan Tinggi Pratama Kanwul Kemenkumham Jateng. Terlihat, Kepala Divisi Keimigrasian, Is Edy Ekoputranto dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Anggiat Ferdinan, Kepala Program dan Humas, Toni Sugiarto serta Kepala Bagian Umum, Anton Tri Oktabiono.


Cetak   E-mail