AMBARAWA - Menanggapi kunjungan kerja Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Dewa Putu Gede ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Ambarawa, Rabu (23/01), Kepala Lapas, Warsianto, menegaskan komitmennya beserta jajaran untuk perang melawan keberadaan Halinar (Handphone, pungutan liar dan Narkoba).
"Upaya untuk meminimalisir peredaran narkoba dan handphone di Lapas Ambarawa selalu kami lakukan. Bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Kanwil dan Koramil Ambarawa kami rutin melakukan penggeledahan kamar hunian" jawab Warsianto. Kepala Lapas juga memaparkan rencana untuk menjadikan tempat tersebut sebagai destinasi wisata edukasi. Menduduki Benteng peninggalan Belanda yang dibangun pada Tahun 1833, Lapas Ambarawa selalu menjadi magnet bagi masyarakat yang ingin mengabadikan dirinya dengan latar belakang bangunan arsitektur kolonial ini. Warsianto berharap, melalui wisata edukasi, paradigma Lapas sebagai tempat yang angker dan menyeramkan dapat dirubah. Saat ini Lapas Ambarawa sedang berusaha menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait khususnya Pemerintah Daerah, untuk merealisasikan hal tersebut. Selain itu, Warsianto menjelaskan rencana pembangunan ruang tunggu bagi pembesuk yang selama ini belum terakomodir.
(Humas Kanwil Kemenkumham Jateng "Jateng GAYENG")