SEMARANG – Dalam upaya terus menanggulangi penyebaran HIV-AIDS (Human Immunodeficiency Virus – Acquired Immune Deficiency Syndrome) dan penyalahgunaan Narkoba di lingkungan Pemasyarakatan khususnya Lapas dan Rutan, Pokja HIV-AIDS Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, hari ini (16/04) menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis atau mentoring mengenai hal tersebut di Ruang Teleconference Kanwil Jawa Tengah yang diikuti oleh anggota tim Pokja HIV-AIDS di jajaran Kanwil Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV-AIDS dan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif Berbahaya Lainnya pada UPT Pemasyarakatan Tahun 2010-2014, dan pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan secara berkesinambungan.
Saat ini WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) pengidap HIV-AIDS di wilayah Jawa Tengah berjumlah 118 orang, yang telah meninggal dunia 5 orang dan sepanjang 2012 yang meninggal 33 orang yang terdiri dari 11 orang kasus penyalahgunaan narkoba dan 22 orang kasus pidana umum. Demikian diungkapkan Kadiv Pemasyarakatan, Suwarno dalam sambutannya yang mewakili Kakanwil.
Bimtek yang dihadiri Direktur Bina Kesehatan dan Perawatan Narapidana, Haviluddin ini, Kadiv Pemasyarakatan menambahkan, hal ini harus mendapatkan perhatian serius mengingat bahwa fakta-fakta yang tak terungkap mungkin jumlahnya jauh lebih besar, perlu langkah-langkah penanganan serius antara lain Jajaran Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah menjadi anggota KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Provinsi Jawa Tengah dan mengkoordinasikan seluruh Pokja HIV-AIDS Lapas/ Rutan, di samping telah bekerjasama dengan BKPM (Balai Kesehatan Paru Masyarakat) untuk melaksanakan VCT (Voluntary Counseling Test) Mobile ke beberapa Lapas/ Rutan di Jawa Tengah. Sampai sejauh ini masih terdapat kesulitan, karena dari 50 UPT Pemasyarakatan baru 13 diantaranya yang mendapat bantuan, dan yang tidak mendapat bantuan telah diupayakan membentuk kerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat.
Humas Kanwil Jateng