Semarang (27/4) – Upacara Peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-54 dengan mengusung tema “Dengan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-54 Perkokoh E-Gov PASTI Good Governance” dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang dengan Inspektur Upacara Plt.Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko.
Hadir dalam upacara peringatan ini, Forkopimda Provinsi Jawa Tengah, Forkopimda Kota Semarang, Pejabat Sipil TNI dan POLRI, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Kepala Unit Pelaksana Teknis jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Dharma Wanita Persatuan, serta Petugas Pemasyarakatan se-Kota Semarang.
Istilah Pemasyarakatan pertama kali disampaikan oleh Sahardjo (Menteri Kehakiman pada saat itu) pada tanggal 5 Juli 1963 yang dinyatakan bahwa Pemasyarakatan merupakan tujuan dari pidana penjara. Satu tahun kemudian pada tanggal 27 April 1964 dalam Konferensi Jawatan Kepenjaraan yang dilaksanakan di Lembang – Bandung, istilah pemasyarakatan dibakukan sebagai pengganti dari istilah Kepenjaraan. Pemasyarakatan dalam konferensi ini dinyatakan sebagai suatu pengejawantahan keadilan yang bertujuan untuk mencapai reintegrasi social dalam pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan, yang kemudian dikokohkan dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.
Dalam sambutan Menteri Hukum dan HAM RI yang dibacakan oleh Plt. Gubernur Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa Pemasyarakatan sebagai bagian dari pemerintah wajib memberikan pelayanan sebaik-baiknya serta tetap menumbuhkembangkan sikap aspiratif ,transparan, responsive terhadap situasi dan perubahan yang terjadi pada lingkungan strategis ,serta mampu menciptakan harmonisasi terhadap berbagai perbedaan yang terjadi dalam pelaksanaan tugas.
Upaya Pemasyarakatan untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik merupakan bukti bahwa Negara hadir di tengah masyarakat untuk memberikan pelayanan dan menjawab segala permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Salah satu wujud nyata yang dilakukan oleh jajaran Pemasyarakatan adalah dengan membuat mekanisme percepatan dalam pemberian pelayanan hak bagi Warga Binaan Pemasyarakatan dengan menggunakan teknologi informasi.
Kebijakan perubahan terhadap pelayananan pemberian hak kepada Warga Binaan Pemasyarakatan berbasis Teknologi lnformasi tersebut merupakan bukti dari adanya Reformasi terhadap pelayanan kepada masyarakat dimana layanan yang diberikan menjadi tidak sulit, tidak berbelit dan tidak rumit, merubah hari menjadi menit.
Dalam upacara peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ini juga diberikan piagam penghargaan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah bagi beberapa Satuan Kerja yang berprestasi, yaitu :
1. Lapas Kelas I Semarang sebagai UPT yang secara optimal teleh menindaklanjuti Surat Edaran Kantor Wilayah;
2. Lapas Kelas IIA Kendal sebagai UPT yang tertib dalam Laporan SMS Gateway tercepat;
3. Lapas Kelas IIB Slawi sebagai UPT yang tertib dalam pengusulan Integrasi Online;
4. Rutan Kelas IIB Pemalang sebagai UPT dalam pelayanan kunjungan berbasis IT;
5. Rutan Kelas IIB Wonosobo sebagai UPT dalam pelayanan komunikasi dengan keluarga menggunakan Video Call berbasis IT;
6. Rutan Kelas IIB Batang sebagai UPT Astekpam;
7. Rutan Kelas IIB Boyolali sebagai UPT Astekpam;
8. Bapas Kelas II Purwokerto sebagai UPT tertib dalam pelaporan bulanan;
9. Bapas Kelas II Surakarta sebagai UPTtertib pengawsan Klien berbasis IT;
10. Rupbasan Kelas II Purwokerto sebagai UPT dalam pengelolaan Basan Baran terbaik.
Selain itu, Piagam Penghargaan juga diberikan kepada Pegawai Pemasyarakatan yang berprestasi, yaitu :
1. Bambang Yulianto dari Lapas Kelas IIB Slawi sebagai operator terbaik penginputan data integrasi online;
2. Fuad Mukhtar Khabib dari Lapas Kelas IIA Purwokerto sebagai operator terbaik penginputan data remisi online;
3. Dony Apriyanto dari Lapas Kelas I Semarang sebagai pegawai yang berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu;
4. Teguh Wiyono dari Lapas Kelas I Semarang sebagai pegawai yang berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 98 gram;
5. Mustolih dari Lapas Kelas IIA Purwokerto sebagai pegawai yang telah menemukan barang bungkusan yang berisi daun kering dan diduga barang terlarang;
6. Supriyadi dari Lapas Kelas IIA Purwokerto sebagai pegawai yang telah menemukan barang bungkusan yang berisi daun kering dan diduga barang terlarang;
7. Purwoko Budi Iriyanto Lapas Kelas IIA Purwokerto sebagai pegawai yang telah menemukan barang bungkusan yang berisi daun kering dan diduga barang terlarang;
8. Dono Susianto dari Lapas Kelas IIA Pekalongan sebagai pegawai yang telah menggagalkan peyelundupan narkotika jenis sabu;
9. M. Sumiharso dari Rutan Kelas IIB Blora sebagai pegawai yang telah menggagalkan penyelundupan narkotika ke dalam rutan.
Dalam kesempatan ini juga diserahkan penghargaan dan piala bergilir Kepala Kantor Wilayah dalam Turnamen Futsal bagi Warga BInaan Pemasyarakatan se-Jawa Tengah dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke 54 yang diselenggarakan di Lapangan Lapas Kelas I Semarang dengan pemenang lomba yaitu:
1. Juara I dari Tim WBP Lapas Kelas I Semarang;
2. Juara II dari Tim WBP Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan;
3. Juara IIIdari Tim WBP Lapas Kelas IIA Purwokerto.
Di upacara ini sempat dipertunjukkan tarian dari Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas I Semarang, dengan tema “Sirnaning Angkara Murka” ,yang menceritakan tentang perjalanan narapidada dalam proses pembinaannya di dalam Lapas hingga dapat kembali ke masyarakat, dan mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Plt. Gubernur Jawa Tengah dan para undangan yang hadir.
(Humas Kanwil Kemenkumham Jateng)
