HALAL BIHALAL HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1439 H DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM JAWA TENGAH

HALAL BIHALAL 2018 3

(Semarang, 21/6). Setelah melaksanakan Apel Pagi, Kepala Kantor Wilayah beserta seluruh Pegawai di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah melakukan tradisi bersalam-salaman atau Halal Bihalal untuk saling memaafkan satu sama lain, melebur semua kesalahan dengan berbagi maaf tanpa sekat yang membatasi. “Manusia tempatnya salah dan khilaf, dan wajib bagi kita sebagai umat yang beragama untuk memberikan maaf satu sama lain.”

Dalam sambutan yang disampaikan oleh Kakanwil pada acara Halal Bihalal bahwa sebagai ASN harus mematuhi peraturan dan ketentuan sebagai indikator kita untuk bekerja PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan dan Inovatif).  Pengabdian harus memiliki dedikasi yang akan membawa kita pada kesuksesan, karena di dalam dedikasi melibatkan kesabaran, keuletan dan kerja keras.

Dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan dalam pergaulan kita denga sesama teman di Lingkungan Kantor, masyarakat, tetangga dan Rumah Tangga, sebagai umat beragama kita diajarkan untuk tidak menjadi manusia pendendam sebagaimana ajaran dalam agama Islam bahwa batas tidak bertegur sapa adalah selama 3 hari, lebih dari 3 hari dapat memutuskan tali silaturahmi dan itu diharamkan. Oleh karena itu pada moment Lebaran dengan melakukan tradisi Halal Bihalal atau bersalam-salaman dengan tujuan melebur semua kesalahan dan khilaf yang telah dilakukan dengan mengucapkan TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM.... TAQOBBAL YA KARIM... BAROKALLAHU FIKUM. MOHON MAAF LAHIR & BATHIN”.

Ucapan tidaklah penting akan disampaikan melalui media sosial atau bersalaman, tetapi yang terpenting adalah dari lubuk hati yang paling dalam telah ikhlas memaafkan.

Ada tingkatan dalam memaafkan seseorang;

1. Ketika  orang melakukan kesalahan kepada kita dan ketika orang itu telah meminta maaf tetapi kita tetap tidak memaafkan artinya kita pada tingkatan paling rendah.

2. Bila ada orang yang bersalah kemudian kita memaafkan sebelum orang itu meminta maaf kita berada pada tingkat tinggi dan,

3. yang lebih mulia, ketika ada orang yang bersalah kemudian kita memaafkannya sebelum orang itu meminta maaf dan kita tetap membantunya, kita berada di tingkat yang paling tinggi.

“Mari kita bersama untuk mengkoreksi diri, kita berada pada tingkatan yang mana?” Ibarat konstruksi sebuah bangunan... sudah sampai dimana bangunan itu kita bangun?” Inilah makna silaturahmi. Setinggi apa pun ibadah kita kepada Allah SWT tetapi kita tidak menjaga tali silaturahmi maka kita tidak akan masuk Surga. Silaturahmi dengan orang tua, harus menjadi prioritas yang paling utama karena orang tua yang selalu mendoakan kita.

HALAL BIHALAL 2018 1

Memelihara silaturahmi ada 2 hal penting yaitu :

1. Syukur

2. Sabar

“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan:”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nilmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih”.

Mensyukuri dan bersabar bisa ditunjukan dengan bekerja, disiplin dll. Allah sangat mencintai orang-orang yang sabar. Sabar tidak ada tingkatan. Dua hal yang saya titipkan semoga dapat diinternalisasikan dalam diri kita. “Nikmat mana lagi yang akan engkau  dustakan?” Tingkatkan ibadah dan silaturahmi. Menjaga silaturahmi dengan sabar dan syukur”.

(Humas Kanwil Kemenkumham Jateng)

HALAL BIHALAL 2018 2

HALAL BIHALAL 2018 4

HALAL BIHALAL 2018 5


Cetak   E-mail