SRAGEN-Memberikan bekal hidup kepada Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi warga yang baik dan berguna bagi masyarakat merupakan paradigma yang saat ini dikembangkan dalam konsepsi pemasyarakatan. Ide dan kreatifitas seringkali muncul dari mereka yang mendapatkan stigma orang-orang yang tersesat. Prioritas perlu diberikan kepada WBP untuk mengembangkan kemandirian, sehingga kelak dapat menerapkan keahliannya ditengah-tengah masyarakat setelah selesai menjalani masa pidana. Demikian yang disampaikan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, hari ini, Minggu (25/11), dalam kunjungan kerjanya ke Lembaga Pemasyarakatan Sragen, bersama-sama dengan Bupati Sragen, Kusdinar Untung.
Didampingi Kepala Divisi Pemasyarakatan, Heni Yuwono, dan Kepala Lapas Sragen, Yosef Yembise, Dirjen Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami mengawali kunjungan dengan melihat dan meresmikan tempat bermain serta belajar anak di Lapas Sragen. Beliau tampak antusias melihat keceriaan anak-anak yang sedang bermain dan belajar. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan bahwa Kepala Lapas Sragen selama ini telah menjalin hubungan baik dengan jajaran Forkopimda Kabupaten Sragen.
" Ide dan kreatifitas yang dimiliki para WBP di sini cukup menonjol, hal ini ditandai dengan adanya kerajinan tangan yang dihasilkan WBP, " kata Kusdinar dalam sambutannya.Diharapkan hasil karya WBP dapat dipromosikan ke masyarakat luas, ' imbuhnya. Kegiatan kunjungan Direktur Jenderal Pemasyarakatan ditandai pula dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Lapas Sragen dengan Bank BRI Sragen, Laziz Muhammadiyah Sragen, dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemasyarakatan.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pemasyarakatan dan Bupati Sragen menerima secara simbolis hasil karya WBP berupa keset dari Irma Suryani, Mutiara Handycraf Kebumen. Selanjutnya, kenang-kenangan berupa lukisan hasil karya WBP diserahkan pula kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan dan Bupati Sragen yang diserahkan langsung oleh Kalapas Sragen Yosef B. Yembise.(Humas Kanwil Kemenkumham Jateng)