SEMARANG - Upaya Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah dalam membina Satuan Kerja untuk meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayan Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) tidak ingin setengah-setengah.
Terbaru, Kakanwil Jateng, Tarsono bersama jajarannya memberi penguatan tentang Pembangunan Zona Integritas (ZI) pada Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM (BadiklatKumHAM) Jawa Tengah di Hotel Gets Semarang, Senin (16/03).
Kepala Badiklat Kaswo mengatakan meski baru berumur 1 tahun 10 bulan, namun Badiklat telah ambil bagian dalam kontestasi pembangunan Zona Integritas.
"Tentu ini berkat kerja keras semua jajaran Badiklat, namun kami tetap mohon petunjuk dan arahan dalam Pembangunan ZI," kata Kaswo dalam laporannya.
Senada dengan Kabadiklat, Kakanwil mengingatkan suksesnya Pembangunan ZI berawal dari kerja keras dan komitmen yang kuat dari semua pegawai.
"Dari atas sampai yang paling bawah harus bekerja keras, berintegritas, dan berkomitmen tinggi demi terwujudnya Good and Clean Government," terang Tarsono.
Integritas menurut Tarsono, menjadi modal wajib bagi pegawai untuk melaksanakan tugas dan fungsi sehingga output pelayanan publik bisa maksimal diberikan.
Ketua 1 dan 2 Tim ZI Kanwil, Novita Ilmaris dan Esty Winahyu, pun mengutarakan hal yang sama. Kabadiklat dianggap telah mampu menjadi role model bagi jajarannya sehingga menimbulkan kekompakan pada Badiklat.
Lebih lanjut, Novita Ilmaris, memberikan tips-tips untuk Badiklat dalam mempersiapkan data yang nantinya akan disajikan ke Tim Penilai Internal (TPI) dan Tim Penilai Nasional (TPN).
Terakhir, Sekretaris Tim ZI Kanwil Jateng Budhiarso W yang juga merupakan Sekretaris Tim ZI Kanwil turut memberikan penjelasannya kepada tim Pokja Badiklat dengan membedah poin per poin dalam Lembar Kerja Evaluasi (LKE) WBK/WBBM. Menurutnya data dukung Badiklat yang telah terupload sudah cukup baik dan lengkap.
Diluar substansi materi pembangunan ZI Kakanwil meminta untuk waspada terhadap virus Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia. Pencegahan-pencegahan pun telah dilakukan di Kanwil Kemenkumham Jateng, antara lain membatasi besukan pada hari tertentu di Lapas dan Rutan serta menurunkan intensitas kegiatan yang melibatkan banyak orang.
"Jangan disepelekan, karena lawan kita ini tidak terlihat," tegasnya.
