SEMARANG- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Priyadi menghimbau para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) se Jawa Tengah untuk lebih mengasah dan mengenali kondisi kepemimpinan (Condition Leadership) saat ini, Senin (06/07).
Seruan ini sekaligus meneruskan arahan Sekretaris Jenderal, Bambang Rantam Sariwanto yang disampaikan saat penutupan Rapat Koordinasi Pengendalian Capaian Kinerja Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2020 Semester I.
Setidaknya ada 5 poin yang dipaparkan Kakanwil pada acara yang digelar di aula Kantor Wilayah tersebut.
Pertama dan paling utama, Priyadi menjelaskan bagaimana seorang pemimpin harus bisa menjadi solusi bagi organisasi.
"Pimpinan adalah problem solver, bukan malah menjadi trouble maker, ingat itu," tegasnya kepada para Kepala UPT yang hadir langsung walaupun yang tersambung secara virtual via aplikasi zoom.
"Pimpinan harus mampu menjadi koordinator, katalisator, inspirator sekaligus menjadi motivator bagi para pegawainya," lanjutnya memperjelas.
Lebih lanjut, pria 57 tahun itu, menganjurkan agar Kepala UPT dan Pejabat lainnya, untuk selalu membangun komunikasi yang baik dengan seluruh jajaran. Dan mengajak mereka untuk sering terjun ke lapangan, memonitor secara langsung kinerja organisasi.
"Bekerjalah sekeras-kerasnya, setelah itu biarlah Tuhan yang menentukan", pungkasnya menutup arahan.
#Jateng PASTI Gayeng, PASTI Produktif