Raih Predikat WBK/WBBM, Ini Syaratnya..

 kaja

CILACAP - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Priyadi, memberikan Penguatan Pembangunan Zona Integritas kepada Kepala dan perwakilan pegawai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Wilayah Cilacap dan Nusakambangan, Rabu (29/07).

 

Pada kegiatan yang terpusat di Aula Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilacap itu, Kakanwil mengungkapkan beberapa trik untuk meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), 

 

Yang pertama, bagaimana membangun strategi media. Menurutnya, aspek ini sangat penting. 

 

"Tanpa publikasi yang benar dan masif, hampir dipastikan apa yang kita kerjakan, tidak akan diketahui oleh masyarakat. Dan masih banyak UPT yang tidak melakukan ini, kita lemah di strategi media. Kita berada pada tahap fatalistik, sak karepmu istilah jawanya, "katanya.

 

Kedua, mampu mengubah perspektif. Kakanwil mengingatkan ditengah keterbatasan saat ini, semua harus tetap solid. Misalnya soal keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM).

 

"Tentang SDM, siapa diantara Saudara yang tidak kekurangan. Semua mengalami. Tapi tolong, ini jangan dijadikan alasan untuk tidak bekerja optimal, " tuturnya.

 

Ketiga, soal Komunikasi. Ia kembali mengingatkan bahwa komunikasi merupakan inti dari organisasi.

 

"Praktekkan itu. Jangan  bangga dengan masa lalu. Bangga lah dengan kinerja kita saat ini.Siapa yang menguasai informasi, itu yang akan menguasai dunia, "terangnya lagi.

 

Keempat, Priyadi juga mengingatkan untuk mereview Lembar Kerja Evaluasi (LKE). Lakukan update paling tidak 2 minggu sekali.

 kaja2

 

Kelima, periksa juga Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan Indeks Persepsi Korupsi (IPK). 

 

"Lakukan pengisian secara berkala. Ajak masyarakat untuk turut menilai pelayanan publik kita. Publikasikan hasil penilaian masyarakat, penilaian negatif jadikan sebagai bahan evaluasi melakukan perbaikan, " jelasnya mengingatkan.

 

Selain itu, Kakanwil juga mengingatkan untuk selalu memperhatikan layanan informasi dan aduan. Dan mengarahkan agar kedua layanan tersebut disatukan.

 

Keenam, melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala. Mengingat kembali apa yang belum dilakukan. Perbaiki hal-hal yang masih dianggap kurang sehingga masyarakat akan semakin puas dan tumbuh kepercayaan terhadap pelayanan yang diberikan.

 

Terakhir, kerja sama tim. Soliditas, sinergitas dan solidaritas menjadi modal kita. 

 

"Jangan merasa ada yang sukses sendiri. Jangan ada yang paling pintar sendiri. Rubah perspektif bapak ibu, bahwa kesuksesan tidak bisa diraih tanpa kerja sama tim, " terangnya.

 

"Saya pastikan akan bersama Kepala Divisi dan tim untuk turun gunung. Terjun langsung ke UPT melakukan pemantauan, terutama yang belum memenuhi standar, "pungkasnya.

Cetak