MEDAN - Bila biasanya, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah menerima kunjungan dari Kanwil lain dalam rangka Studi Tiru, kali ini sebaliknya.
Rabu (23/10) giliran Kanwil Kemenkumham Jateng yang bertandang ke Kanwil Sumatera Utara.
Dikomandoi Kepala Divisi Pemasyarakatan, Marasidin Siregar, delegasi Kanwil Jateng melakukan Koordinasi antar Kantor Wilayah.
Secara substansi, Kanwil Jateng mencoba mengkomparasi kinerja keduanya, khususnya terkait pemberian Pelayanan Publik. Berusaha menggali terobosan dan inovasi apa saja yang telah dilakukan Kanwil Sumut.
Selain observasi lapangan, kegiatan juga diisi dengan dialog, interview dan Sharing Knowledge. Semua Divisi dijelajahi satu persatu.
Divisi Administrasi menjadi yang pertama dikunjungi. Secara umum, tidak ada perbedaan yang signifikan, tentang apa yang telah dilakukan kedua Kanwil ini terkait bidang Administrasif dan Fasilitatif.
Hal yang tak jauh berbeda dirasakan kala berkunjung ke Divisi Pemasyarakatan. Adapun perbedaan yang paling mencolok adalah, terdapatnya Control Room, yang sanggup memonitor seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan secara real time.
Sementara di Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, kajian lebih mendalam terjadi saat membahas Pelayanan Komunikasi Masyarakat (Yankomas). Diketahui bahwa Kanwil Sumut merupakan Kanwil dengan jumlah pengaduan Pelanggaran HAM terbanyak se Indonesia.
Keberhasilan mendapatkan predikat WBK untuk Kantor Imigrasi Khusus Kelas I TPI Medan di tahun 2018, menjadi pembicaraan paling menarik kala singgah di Divisi Keimigrasian sebagai destinasi terakhir.
(Humas Kanwil Kemenkumham Jateng-Jateng PASTI GAYENG✊)
