SEMARANG - Banyaknya berkas penting, khususnya berkas Jaminan Fidusia menimbulkan persoalan tersendiri. Tidak adanya ruang yang representatif untuk berkas-berkas tersebut, menjadi masalah yang harus segera diatasi.
Alasan ini yang membawa Plt. Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Novita Ilmaris mengunjungi Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah, Selasa (29/10).
Kedatangannya ke instansi tersebut bertujuan untuk menjajaki kemungkinan dibangunnya kerjasama perihal pengelolaan berkas. Membuka peluang lahirnya Memorandum of Understanding (MoU) terkait digitalisasi arsip fidusia.
Kedatangannya sekaligus melihat sejauh mana pengelolaan arsip yang dilakukan oleh Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Jawa Tengah. Melihat bagaimana penataan dan penyimpanan arsip, serta pemeliharaan yang dilakukan lembaga tersebut.
Positif melihat situasi dan pembicaraan yang berkembang, Plt.Kadiv Yankumham yang ditemani oleh Kepala Bidang Pelayanan Hukum, Lista Widyastuti dan Kepala Sub Bidang Pelayanan Administrasi Hukum Umum, Andhy Kusriyanto, mengemukakan langkah konkrit berikutnya.
"Kami akan hitung dulu keseluruhan arsip kami di Kantor Wilayah terkait arsip fidusia. Selanjutnya akan kami kalkulasi berapa jumlah keseluruhan berkas," jelasnya menerangkan.
"Untuk kemudian kami sampaikan ke Badan Arsip ini, sesuai dengan MoU atau perjanjian kerjasamanya. Tidak menutup kemungkinan juga arsip-arsip yang lain akan kami arahkan disini," lanjutnya memperjelas.
Kedatangannya kali ini diterima oleh Kepala Bidang Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Kearsipan, Hana Roichati dan Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Kearsipan, Endang Retna TW.
(Humas Kanwil Kemenkumham Jateng-Jateng PASTI GAYENG✊)
