SEMARANG - Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah A. Yuspahruddin, secara virtual mengikuti prosesi Penandatanganan Perjanjian kinerja di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Senin (10/01).
Penandatanganan PK ini dilaksanakan langsung oleh Pimpinan Tinggi Pratama DJKI bersama dengan Plt. Dirjen KI, Razilu.
Dirjen KI menyampaikan, terselenggaranya penandatanganan ini adalah untuk meningkatkan akuntabilitas dan memastikan reformasi birokrasi berjalan khususnya di Ditjen KI.
Selain itu Ditjen KI juga mengusung 16 (enam belas) program unggulan di tahun 2022 selain Perjanjian Kinerja yang merupakan tusi murni.
"PK merupakan tusi murni, dimana Bapak Ibu sekalian diharuskan untuk menyelesaikannya. Tetapi program unggulan adalah Program yang kita rancang sebagai quick wins atau program yang langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," jelas Razilu.
Dia menekankan 1 (satu) program unggulan yang langsung terkait dengan kinerja Kanwil Kemenkumham yaitu program Pilot Project IP Clinic dan Mobile IP Clinic.
"Dipersilahkan kepada Bapak Ibu pengampu tugas bidang Kekayaan Intelektual di wilayah agar dapat berkoordinasi dengan DJKI terkait kreativitas postur dan anggaran untuk pemenuhan optimalisasi layanan KI dan target kinerja Kanwil (bidang KI) tahun 2022," terang Razilu.
Razilu kembali menegaskan bahwa tahun 2022 ini merupakan tahun Hak Cipta sebagaimana yang telah disampaikan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pada tanggal 6 Januari lalu. Tema Tahun Hak Cipta itu sendiri adalah Persetujuan Otomatis Pencatatan Hak Cipta (POPHC).
"Itu adalah ultimate digital transformation di bidang Hak Cipta, transformasi pamungkas Hak Cipta," ujar Razilu.
"Dalam waktu 21 hari hingga hari ini, permohonan Hak Cipta tercatat sebanyak 8.510 yang terselesaikan," tambahnya.
Ia meminta jajarannya untuk aktif mengadakan webinar setiap bulannya dengan peserta 1.000 orang, sehingga dapat mendorong peningkatan permohonan Hak Cipta di tahun ini.
sebelum menutup sambutan, Razilu mengajak hadirin untuk berpikir mengembangkan ide, kreatifitas, dan inovasi yang dapat diberikan untuk organisasi.
"Orang besar ditentukan oleh sebuah pemikiran yang lahir darinya untuk organisasi, torehkan berbagai prestasi sehingga sejarah mencatat bahwa kita pernah ada," ajak Dirjen KI menutup sambutan.
