SEMARANG – Budaya melayani secara prima sudah sepatutnya diterapkan dalam tugas dan fungsi sehari-hari, baik itu pelayanan internal maupun pelayanan eksternal kepada masyarakat. Nantinya, jika pelayanan prima sudah diterapkan maka akan memperoleh feedback yang baik dari penerima layanan.
Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Jateng, Jusman, menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan Pelayanan Prima yang diselenggarakan Balai Pemasyarakatan Kelas II Klaten secara virtual, Kamis (24/03).
Mengawali arahan, Jusman memaparkan core value ASN yaitu BerAKHLAK yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi pada 27 Juli 2021 lalu.
“BerAKHLAK itu jangan hanya jadi pajangan, jangan hanya dibaca, tapi juga dipahami dan diinternalisasikan,” jelasnya.
“Cobalah menjadi seperti pohon kelapa, yang mana semua bagian darinya bisa memberikan manfaat,” lanjutnya seraya memberikan ilustrasi.
Lebih lanjut, Kadivmin juga menjelaskan 7 (tujuh) konsep Pelayanan Prima yang harus dimiliki yaitu Sikap, Perhatian, Tindakan, Kemampuan, Simpati, Bertanggung jawab, dan Berpenampilan menarik.
Menurutnya, Pelayanan Prima merupakan salah satu kunci utama dalam sebuah instansi karena apabila penerima layanan merasa puas, maka berpotensi memberikan penilaian sangat baik. Hal ini tentu memberikan dampak positif bagi pemberi layanan.
Sebelumnya, Kabapas Eko Bekti Susanto berharap melalui kegiatan ini, seluruh jajarannya mampu menerapkan pelayanan prima dalam setiap memberikan layanan kepada klien maupun masyarakat umum.
Meski tergolong UPT baru, Eko juga berharap jajaran Bapas Klaten memiliki semangat yang sama dalam melayani.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Pejabat Struktural, Pejabat Fungsional, dan juga Pelaksana Bapas Klaten baik yang WFH maupun WFO.
