JEPARA - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah kembali menggelar kegiatan Operasi Mandiri Wilayah. Kali ini, wilayah Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Jepara menjadi target kegiatan dalam penegakkan hukum Keimigrasian.
Selama 4 (empat) hari terhitung sejak Selasa (17/05) hingga Jumat (20/05), tim dari Divisi Keimigrasian mengunjungi 21 (Dua puluh Satu) perusahaan PMA/PMDN dan juga beberapa target Perkawinan Campuran ( Perca ) yang menjadi Sponsor atau penjamin Warga Negara Asing (WNA) selama berada dan berkegiatan di wilayah masing masing, dalam hal ini Demak, Grobogan, dan Jepara.
Tim dipimpin oleh Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Acan Hi Tulis, yang didampingi Kepala Sub Bidang Intelijen, Tri Siwi Andayani, dan staf Inteldakim telah melakukan pemeriksaan Dokumen Keimigrasiannya.
Pada prinsipnya seluruh perusahaan telah memahami dan mematuhi aturan Keimigrasian, namun perlu juga memastikan Penjamin agar selalu menjaga kesesuaian keberadaan dan kegiatan Orang Asing yang bekerja maupun melakukan investasi disana.
Tim berkesimpulan bahwa kegiatan perusahaan sudah sesuai dengan aturan Keimigrasian yang berlaku dan memastikan bahwa perusahaan tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan Negara pada umumnya dengan membuka dan menyerap tenaga kerja.
Manfaat yang dimaksud seperti memberikan gaji minimal sesuai UMK masing-masing Kabupaten/Kota serta memberikan konstribusi pembayaran pajak serta CSR di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, dalam rangka meminimalisir terjadinya pelanggaran, Tim Operasi Mandiri memberikan edukasi dan pemahaman agar para pihak penjamin/ Sponsor selalu memastikan dan memantau kesesuaian perizinan yang di berikan kepada para Tenaga Kerja Asing agar sesuai kegiatan dan keberadaannya.
Pada umumnya kegiatan operasi ini disambut dengan baik oleh pihak perusahaan dan berjalan dengan lancar serta tertib dengan senantiasa menerapkan protokol kesehatan.
