_Presiden Joko Widodo Bertindak Sebagai Inspektur Upacara_
SEMARANG - Sekretaris Jenderal Kemenkumham, Komjen Pol. Andap Budhi Revianto, yang mewakili Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, menghadiri Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke 76 di Akademi Kepolisian Semarang, Selasa (05/07).
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, A. Yuspahruddin, bersama dengan Kalapas Kelas I Semarang, Tri Saptono Sambudji.
Terpusat di Lapangan Bhayangkara Akpol, upacara ini dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara. Presiden didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo.
Dalam amanat HUT Bhayangkara ke 76, Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi dan penghargaan atas kerja keras Polri dalam melayani rakyat dan dalam membela bangsa dan negara.
Jokowi mengingatkan dimanapun anggota Polri bertugas selalu dalam pengawasan masyarakat. Sesuai dengan survei Kompas, 58,3 persen responden menyatakan tindakan Polri sudah sesuai dengan visi presisi, namun terdapat 28,6 persen menyatakan belum sesuai.
Untuk itu Presiden menghimbau Polri bekerja dengan hati-hati dan bekerja dengan presisi.
Presiden juga menyampaikan 3 (tiga) agenda besar negara yang perlu dukungan dari Polri. Yang pertama adalah Pembangunan Ibu Kota Negara.
Lalu yang kedua adalah agenda G-20 yang sudah berlangsung yang perlu dikawal, puncaknya adalah KTT G-20 di bulan November yang akan dihadiri para Kepala Negara anggota G-20.
Dan ketiga yaitu agenda besar demokrasi Pileg, Pilpres, dan Pilkada serentak yang harus diantisipasi dengan baik. Presiden menghimbau untuk memberikan dukungan kamtibmas secara maksimal agar pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik.
Sebelumnya, upacara diawali dengan masuknya Pasukan Pembawa Panji-panji Kepolisian Republik Indonesia Tribata. Presiden juga memberikan penganugerahan tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya kepada 3 (tiga) anggota Polri.
Di akhir upacara HUT Bhayangkara ditampilkan atraksi terjun payung 41 (empat puluh satu) penerjun dari Polri dan TNI, tarian-tarian daerah, pemecahan material keras, pemotongan tumpeng oleh Presiden, dan penandatanganan Prasasti Gajah Mada oleh Presiden didampingi Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
