SEMARANG - Penindakan hukum aksi massa berbeda-beda dalam setiap tingkatan. Peraturan Kapolri Nomer 16 Tahun 2006 dan Peraturan Kapolri Nomor 2 Tahun 2019 menjelaskan penindakan hukum dalam pengendalian massa dikenal tiga tingkatan dengan kode warna, mulai dari hijau, kuning, sampai merah.
Hal ini yang disampaikan oleh Penyuluh Hukum Madya, R. Danang saat dirinya memimpin apel pagi di Halaman Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah, Jumat (07/10).
Menyoroti tragedi berdarah Kanjuruhan yang merenggut sebanyak 131 korban jiwa, Danang mengimbau kepada seluruh pegawai untuk memperhatikan tiga kondisi ini saat menyaksikan pertandingan sepak bola maupun konser musik yang melibatkan massa yang sangat besar.
"Kondisi hijau, aksi massa masih adem ayem alias tertib. Kondisi kuning, berarti massa sudah menunjukkan gelagat kurang tertib," tuturnya.
"Apabila kondisi meningkat menjadi tidak tertib atau ricuh, maka aksi massa sudah masuk pada kondisi merah," sambungnya menjelaskan.
Berkaca dari tragedi tersebut, ada beberapa tips yang disampaikan Danang untuk dapat diterapkan menghindari kericuhan maupun kegaduhan suporter.
"Jangan terlena pada suasana atau menghabiskan waktu merekam kondisi tersebut, segera saja menjauh dan keluar dari kerumunan," katanya mengingatkan.
Selanjutnya Ia mewanti-wanti untuk mengenali area keributan, kemudian memikirkan rute-rute pelarian dan tempat-tempat berlindung sebelum kericuhan benar-benar terjadi.
"Segera menjauhi kerumunan apabila ada pergeseran massa dari kondisi kuning menjadi kondisi merah," ungkapnya.
"Pilih jalur untuk keluar dari kerumunan, jika keadaan kekacauan makin tidak bisa dikendalikan," lanjutnya menutup amanat.
Seperti biasa, apel pagi yang dilanjutkan senam bersama ini diikuti oleh Pimti Pratama, Pejabat Administrasi, Pejabat Fungsional dan Pelaksana, serta PPNPN Kanwil dan juga mahasiswa yang sedang magang.
Kanwil Jateng Komunikatif, Kompak dan Solid
Jateng PASTI Produktif
PASTI WOW
PASTI WBK
#KumhamSemakinPASTI