SEMARANG - Inspektur Wilayah IV Kementerian Hukum dan HAM RI Bambang Setyabudi melakukan tinjauan ke Balai Pemasyarakatan Kelas I Semarang pada hari ini, Kamis (08/06).
Dalam kunjungannya yang didampingi Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto, Bambang menyampaikan beberapa poin penting terkait Aparatur Sipil Negara yang berdaya saing.
Menurutnya ASN Birokrasi mampu bersaing secara global di dunia luar dengan menjalankan birokrasi yang memberikan impact bagi masyarakat.
Poin pertama adalah birokrasi yang mengutamakan hasil dengan fokus utama pada pencapaian target, kinerja yang efektif, dan hasil yang berkualitas. Prinsipnya menempatkan pentingnya penyelesaian tugas dengan tepat waktu, efisiensi, dan keunggulan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Selanjutnya adalah birokrasi yang lincah dimana ASN tidak hanya menguasai 1 (satu) tusi yang diemban. Hal ini karena di Kemenkumham sendiri memiliki tusi yang beraneka ragam, jadi secara otomatis ASN harus bisa menguasai seluruh bidang.
Kemudian birokrasi bisa memberikan yang dibutuhkan. Menurut Bambang ASN yang profesional, responsif, dan penuh tanggung jawab adalah ASN yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Sehingga ketika masyarakat membutuhkan pelayanan, siapapun dapat dengan responsif memberikan pelayanan tersebut.
Terakhir mengenai kedisiplinan yang merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga kinerja dan integritas birokrasi. Dengan menjaga kedisiplinan, ASN dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dan menciptakan lingkungan kerja yang profesional dan produktif.
Pada kesempatan tersebut, Kadivpas Supriyanto turut memberikan pengarahan dan evaluasi terkait Pembangunan Zona Integritas di Bapas Semarang. Tak lupa ia juga menekankan pentingnya kode etik ASN bagi seluruh petugas.
Dengan menerapkan kode etik diharapkan petugas Bapas Semarang dapat menjalankan tugasnya sesuai SOP yang berlaku, sehingga mampu mencapai tujuan organisasi.
