Usai Diwisuda Purnabakti, Dr. A. Yuspahruddin Didaulat Untuk Berbagi Pengalaman

0D7D4A2F 4489 4335 BF92 6D1CBA4916F0

 

SEMARANG - Mantan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah Dr. A. Yuspahruddin memberikan pengalaman dan petuah kepada jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah setelah dirinya diwisuda sebagai Purnabakti hari ini, Senin (07/08), di Aula Kresna Basudewa.

 

Hal pertama yang disampaikannya adalah soal rejeki. Kepada para wisudawan, dirinya mengatakan untuk tidak mengkhawatirkan perihal rejeki karena jalan rejeki itu sendiri akan datang dari pintu manapun.

 

Ia pun mengakui perbandingan pendapatan dari saat berdinas dan pensiun terpaut jauh, namun Yuspahruddin meyakinkan untuk jangan khawatirkan hal tersebut.

 

"Yang berat pensiun itu penghasilan akan mengecil, tapi saya meyakinkan tidak usah kuatir, yakinlah Allah akan memberikan Rizki dari jalan yang tidak disangka-sangka yang penting bertaqwa, berdoa, berbuat baik," ujar pria dengan pangkat terakhir Pembina Utama ini.

 

Selama 2 bulan menjalani masa purnanya, Yuspahruddin juga mengaku mendapatkan kenikmatan yang jarang ia dapatkan selama berdinas di Kemenkumham.

 

Salah satunya adalah sudah tidak lagi secara intens menggunakan Handphone dibandingkan dengan saat menjadi Kakanwil yang mana setiap saat dirinya harus standby dengan Handphone yang terus aktif.

 

"Ternyata setelah pensiun itu nikmat contohnya saya tidak pegang-pegang HP (lagi), itu nikmatnya luar biasa. Padahal (biasanya) selama ini bangun tidur saja langsung pegang HP," katanya diselingi tawa para hadirin di aula.

 

Hal berikutnya adalah selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dan selalu berbuat kebaikan. Ia mengajak seluruh hadirin tidak hanya ingat Tuhan saat diterpa masalah saja, namun ketika belum muncul masalah sudah selalu bersama-Nya.

 

"Jangan hanya melibatkan Tuhan saat ada masalah, namun sebelum masalah itu muncul kita sudah harus dekat dengan Tuhan," jelasnya.

 

"Kepada yang belum purnabakti berbuat baiklah selalu sehingga nantinya akan menjadi buah tutur yang baik di oleh orang-orang,"

 

Sehingga saat purna nanti Yuspahruddin berharap seluruh pegawai tidak ada yang menjadi pembicaraan jelek oleh orang-orang. Itu penting untuk membuat diri kita nyaman saat menjalani masa pensiun nantinya.

 

Dan sebelum menutup petuahnya, pria asal Bengkulu itu mengimbau di Tahun 2024 nanti para Purnabakti yang sudah bebas dalam artian tidak netral lagi dalam pemilu untuk tidak saling menjelek-jelekkan dan senantiasa menjaga persatuan bangsa.

 

 "Dan terakhir, sebentar lagi di Tahun 2024 akan ada pemilu. Yang purnabakti ini kan bebas (tidak netral lagi), namun jangan sampai saling menjelek-jelekkan," pesan Yuspahruddin mengakhiri.

@kemenkumhamri

#KumhamSemakinPASTI 


Cetak   E-mail