Program Asimilasi Belum Optimal, Kakanwil Perintahkan Kadiv Pas dan Kalapas Permisan Lakukan Langkah-Langkah Tindak Lanjut

IMG 20240323 WA0013

Semarang - Kabar hilangnya seorang narapidana Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan atas nama Muamar bin Arifin alias Amar dalam masa asimilasi pada hari Kamis, 21 Maret 2024 dan kemudian ditemukan oleh petugas Lapas pada hari Jumat, 22 Maret 2024 sekitar pukul 21.30 di belakang Kandang Sapi Lapas Kelas IIB Terbuka Nusakambangan mendapatkan atensi khusus dari Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah, Tejo Harwanto.

Kakanwil memerintahkan kepada Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Jateng, Kadiyono dan Kepala Lapas Permisan Nusakambangan, Ahmad Hardi untuk segera melaksanakan langkah-langkah tindak lanjut.

"Tentu ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua khususnya Lapas dan Rutan di Jawa Tengah. Terhadap permasalahan ini, saya perintahkan kepada Kadiv Pas dan Kalapas Permisan untuk melaksanakan tindak lanjut sehubungan dengan pelaksanaan Asimilasi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Nusakambangan, " tegas Kakanwil.

Kakanwil minta agar pelaksanaan program asimilasi yang belum optimal menjadi perhatian khusus.

"Wilayah Pulau Nusakambangan ini sangat luas. Oleh karenanya dalam pelaksanaan Asimilasi bagi WBP, harus menjadi perhatian, bagaimana pelaksanaannya termasuk dalam hal ini pengawasan bagi narapidana, " jelas Tejo.

Diketahui, Asimilasi merupakan proses pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan yang dilaksanakan dengan membaurkan narapidana dan anak didik pemasyarakatan dalam kehidupan masyarakat.

Asimilasi diberikan apabila telah memenuhi beberapa ketentuan antara lain setengah masa pidana dan berkelakuan baik serta tidak sedang menjalani hukuman disiplin dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang narapidana Lapas Permisan Nusakambangan atas nama Muamar bin Arifin alias Amar yang diberitakan kabur pada Kamis,21 Maret 2024 ditemukan petugas Lapas pada Jumat, 22 Maret 2024 di sekitar kandang sapi Lapas Terbuka Nusakambangan.

Napi Amar sendiri saat ini sedang menjalani program asimilasi dari Lapas, namun yang bersangkutan pada hari bekerja diluar lapas (Kamis,21/3) tidak kembali siang harinya untuk apel sampai ditemukan pihak Lapas pada Jumat, 22 Maret 2024 pukul 21.30.

Berdasarkan informasi dari Kalapas Permisan , yang bersangkutan akhir akhir ini sering melamun karena kangen dengan keluarganya terutama di bulan Ramadhan, sehingga lewat waktu yang ditentukan untuk kembali ke Lapas sesuai jadwal.

"Yang bersangkutan merasa takut, sehingga memutuskan untuk tetap berada di luar sampai petugas yang menjadi walinya dalam program asimilasi lewat ke sekitar Lapas (Terbuka) , " kata Hardi Kalapas Permisan


Cetak   E-mail