_Menteri Hukum Supratman Menjadi Pembicara_
SEMARANG – Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah turut berpartisipasi dalam kegiatan Press Conference Pencatatan Social Enterprise: Empowering Changemakers yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Acara ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom, dan dihadiri oleh perwakilan dari setiap Kantor Wilayah Kemenkumham di Indonesia, Rabu (13/11).
Hadir mengikuti kegiatan dari Kemenkumham Jateng, Kepala Kantor Wilayah, Tejo Harwanto, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Anggiat Ferdinan, Kasubid Pelayanan Administrasi Hukum Umum Widya Pratiwi, dan Pelaksana pada Divisi Pelayanan Hukum dan HAM
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan sosial di Indonesia, serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
Kewirausahaan sosial diakui sebagai model bisnis yang memiliki peran penting dalam menyelesaikan berbagai tantangan sosial dan lingkungan di Indonesia.
Dalam acara ini, Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, hadir sebagai salah satu pembicara utama dan memberikan pandangannya tentang pentingnya dukungan pemerintah terhadap social enterprise atau kewirausahaan sosial.
Dalam prakatanya, Menteri Supratman menegaskan komitmen Kemenkumham dalam mendukung pencatatan dan pengembangan kewirausahaan sosial sebagai upaya untuk mempercepat perubahan sosial dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kewirausahaan sosial bukan hanya tentang keberlanjutan bisnis, tetapi juga mengenai kontribusi nyata terhadap pembangunan masyarakat yang lebih baik," ujarnya.
"Pemerintah, khususnya Kemenkumham, siap mendukung para pelaku kewirausahaan sosial dalam menghadapi tantangan dan mengatasi hambatan administrasi hukum yang mungkin mereka hadapi,” tambah Supratman.
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 50 perwakilan notaris dari masing-masing wilayah yang bergabung secara daring. Mereka diharapkan dapat memahami dan mendukung proses pencatatan kewirausahaan sosial di Indonesia, yang menjadi bagian penting dalam membangun ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan.