SEMARANG - Rangkaian kegiatan Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah Tahun Anggaran 2025 melalui Aplikasi Krisna kembali berlanjut.
Setelah sebelumnya, menyasar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Eks Karesidenan Semarang dan Pati, kini giliran UPT Eks Karesidenan Surakarta yang mendapatkan pendampingan, bertempat di Aula Rutan Kelas IIB Boyolali, Rabu (31/07).
Selaku tuan rumah, Kepala Rutan Boyolali, Eko Bekti Susanto mengucapkan terima kasih dan berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh UPT, khususnya dalam mensinkronkan Renja UPT dengan Unit Eselon I dan Kemenkumham.
Sementara, Kepala Bagian Program dan Humas, Toni Sugiarto dalam arahannya mengatakan bahwa Renja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu tahun.
Dimana Renja akan menjadi landasan operasional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja dalam mencapai tujuan.
Toni yang didampingi Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan, Dedi Hartono juga menjelaskan, dalam penyusunan Renja, UPT harus mempersiapkan rencana aktual yang ingin dicapai dengan sebaik mungkin.
"Serta agar dapat dikoordinasikan dengan Kantor Wilayah, sehingga rencana kerja yang telah disusun dapat terealisasi sesuai dengan target dan tujuan organisasi," kata Toni.
Ia juga meminta agar setiap peserta dapat menyiapkan data Rincian Kertas Kerja (RKA) Satuan Kerja Tahun Anggaran 2025 yang telah diperbaiki dan diinput pada aplikasi SAKTI.
Adapun data dukung hasil penelitian dokumen anggaran Supervisi RKA-K/L Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2025 kata Toni, sesuai dengan Instrumen Hasil Penelitian (IHP) UPT masing-masing.
Lainnya, Kabag Program dan Humas, menyampaikan hal terkait pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) seeta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Toni berharap, tidak terjadi penurunan nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satuan Kerja dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar memberikan peluang lebih besar dalam kontestasi WBK/WBBM.
Kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan penyusunan Renja oleh Tim dari Sub Bagian Program dan Pelaporan Kemenkumham Jateng.
Kegiatan diikuti oleh operator dari 11 UPT, yakni Rutan Boyolali, Bapas Surakarta, Bapas Klaten, Lapas Sragen, Lapas Klaten, Lapas Wonogiri, Rutan Surakarta, Rupbasan Surakarta, Rupbasan Sragen, Rupbasan Wonogiri dan Kanim Surakarta.