SEMARANG - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah mengikuti Workshop Pemetaan dan Penyusunan Prioritas Intervensi pada Populasi Kunci Rentan dan TBC di Kota Semarang, Selasa (24/09), di Novotel Hotel.
Kasubid Pelayanan Tahanan, Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi, Khrisna Murti, hadir secara langsung pada kegiatan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Semarang ini.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam, yang menyampaikan mengenai Analisis Situasi dan Faktor Resiko TBC di Kota Semarang.
Dilanjutkan dengan paparan Pemetaan dan Penyusunan Intervensi Prioritas Kelompok Kunci dan Rentan TBC oleh USAID.
Pada kesempatan itu disampaikan bahwa Populasi Kunci dan Rentan TB menurut the Global Plan to End TB 2023-2030 yaitu mereka yang memiliki paparan kerentanan terhadap TB karena dimana mereka hidup atau bekerja.
Risiko kerentanan TB pada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) adalah 10 kali lebih tinggi.
Pemetaan tersebut membantu dalam mengidentifikasi dan mengklasifikasi populasi KVP, serta memahami kesenjangan data dan faktor-faktor yang menyebabkan masih tingginya angka penemuan kasus pada kelompok rentan.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan pemetaan dan penyusunan prioritas intervensi pada kelompok kunci dan rentan TBC.
Nampak hadir pada kegiatan tersebut Dokter dari Lapas Kelas I Semarang, Dokter dari Lapas Perenpuan Kelas II A Semarang dan Kasubsi Administrasi dan Perawatan dari Rutan Kelas I Semarang, Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Dinas Kesehatan Kota Semarang, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja dan instansi terkait lainnya.