NUSAKAMBANGAN - Kepala BPSDM Hukum dan HAM, Razilu mengajak Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan untuk lebih banyak bersyukur.
Kendati berada di balik jeruji, sebagai seorang hamba Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kata Razilu, WBP tetap harus bersyukur atas kehidupan dan nikmat yang telah diberikan.
"Nikmat Allah itu sangat besar dan tak terhingga," tutur Razilu saat memberikan tausiyah di Masjid At Tawwabun Lapas Permisan, Kamis (13/06).
"Kita ambil contoh kecil saja, oksigen yang tiap hari bapak-bapak gunakan untuk bernapas telah disediakan oleh Allah secara gratis. Bayangkan kalo oksigen itu bayar, berapa uang yang harus dikeluarkan hanya untuk bernapas".
"Itu adalah nikmat yang harus selalu kita syukuri. Belum lagi panas matahari, perputaran siang dan malam, dan lain sebagainya," sambungnya.
Contoh lain menurut Kepala BPSDM Kumham yang merupakan nikmat Allah yang sangat bernilai adalah diri manusia itu sendiri.
"Diri kita sendiri adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan. Sadar tidak kita, bahwa diri kita ini sangat mahal. Ini adalah nikmat Allah yang sangat besar," ujar mantan Kadiv Administrasi Kemenkumham Jateng itu.
"Saya tanya, ada tidak yang mau dibayar 2 miliar tapi matanya diambil. Atau dikasih puluhan miliar tapi kepalanya diambil?,"
"Ga ada yang mau kan? Itu artinya apa yang ada pada diri kita itu sangat-sangat berharga dan wajib kita syukuri," tambahnya.
Selain bersyukur, pria 58 tahun itu mengajak jama'ah ba'da Sholat Dzuhur berjamaah untuk istiqomah sebagai seorang hamba yang hakikatnya menyembah kepada Allah.
Sebagai bentuk pengabdian, jelas Razilu, seorang hamba harus patuh atas aturan agama yang telah ditetapkan.
"Garis-garis aturan agama sudah jelas dan tidak boleh dilanggar dengan semena-mena. Kalo kita melakukan itu, namanya kita telah berbuat dzolim," tegas Razilu.
Dari dua hal tersebut, adalah sebuah keniscayaan sebagai seorang manusia harus banyak bersyukur dan patuh dengan menjalankan perintah Allah.
Salah satu bentuk implementasinya menurut Razilu adalah dengan senantiasa berdzikir kepada Allah.
"Kalo hati ingin tenang, banyak-banyak bersyukur, banyak berzikir dan banyak beribadah," kata Razilu.
"Ingat, jangan cari-cara yang lain, apalagi yang. melanggar aturan agama maupun pemerintah. Itu semakin membuat hati kita tidak tenang.
Terakhir, Kepala BPSDM Kumham mengajak WBP untuk bertaubat dengan sesungguh-sungguhnya selama menjalani masa pidana.
Ia berharap, dapat kembali menjadi manusia seutuhnya, fitrah dan bermanfaat ketika kembali ke masyarakat.
Mendampingi Kepala BPSDM Kumham, Kepala Divisi Administrasi Kemenkumham Jateng, Anton Edward Wardhana dan beberapa Kepala UPT Nusakambangan.