SEMARANG- Assesor Utama Kemenkumham RI Iwan Kurniawan selangkah lagi meraih gelar doktornya. Ia berhasil menyelesaikan seminar proposal dengan sangat baik dan menuai pujian dari Guru Besar Ilmu Manajemen Mutu Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Suwito Eko Pramono, Kamis (13/06).
Iwan Kurniawan yang mengambil Program Doktor Ilmu Manajemen Pendidikan mengajukan proposal penelitian berjudul Antecedent Strategis Kepuasan Peserta Diklat Dengan Mediator Kualitas Layanan Badiklat Hukum dan HAM. Rencana penelitiannya itu pun menuai pujian dari para guru besar Unnes.
Prof Suwito, sebagai promotor kandidat doktor mengaku bangga dengan Assesor Utama Kemenkumham itu. Pasalnya, rancangan proposal yang dibuatnya sudah sangat siap untuk kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan penelitian.
"Sangat bagus rancangan penelitiannya. Menurut catatan saya, ini adalah proposal yang lengkap," tuturnya bertempat di Aula Kresna Basudewa Kanwil Kemenkumham Jateng.
Prof Suwito yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unnes melihat, Iwan yang kesehariannya bekerja sebagai ASN Kemenkumham sudah dibekali dengan ilmu sebagai praktisi. Hal itulah, yang menurutnya, membuat program S3-nya itu matang untuk melakukan penelitian.
Prof Suwito berharap, penelitian yang dilakukan Iwan nantinya dapat menghasilkan sebuah karya akademik yang luar biasa. Sebuah karya yang dapat digunakan oleh seluruh instansi Kemenkumham dalam meningkatkan kualitas layanan Badiklat Hukum dan HAM.
Sementara itu, Iwan Kurniawan yang juga mantan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenkumham memberi sedikit gambaran bahwa dalam penelitian yang akan dilakukannya, dirinya mencoba untuk meneliti strategi yang tepat perihal kualitas layanan Badiklat terhadap kepuasan peserta diklat.
"Selama ini pelatihan yang diadakan oleh badan diklat pemerintah sering kali hanya didasarkan pada pencapaian indikator kinerja utama saja. Artinya, dalam konteks ini pencapaian keefektifan dari hasil pelatihan hanya berbasis pada kuantitas bukan kualitas," terang Iwan.
"Data yang sebelumnya saya himpun menunjukkan bahwa kualitas layanan pendidikan dan pelatihan di Kemenkumham masih merujuk pada kuantitas, Survei Kepuasan Pelatihan pun masih rendah dan belun optimal," sambungnya.
Dalam penelitian yang akan dilakukan, Iwan menguji suatu model penentu kepuasan peserta diklat dengan kualitas layanan sebagai mediator dari profesionalisme pegawai, profesionalisme instruktur dan komitmen pegawai.
"Urgensi penelitian ini adalah pentingnya kepuasan peserta diklat untuk dipecahkan faktor penyebabnya," jelas mantan Kadivmin Jateng itu.
"Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis dan praktis bagi pengembangan manajemen pendidikan pada Balai Diklat Kemenkumham terutama terkait upaya untuk meningkatkan kepuasan peserta diklat," pungkas Iwan.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah Tejo Harwanto menyampaikan ucapan selamat datang kepada yang hadir. Ia pun berharap kegiatan hari ini dapat memantik minat pengembangan kompetensi bagi seluruh insan Kemenkumham.
"Kita semua sebagai seorang ASN dengan meningkatkan kompetensi dan kapasitas diri akan membuat kita mudah untuk menjabarkan dan menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat," ungkap Tejo.
"Saya berharap seluruh insan pengayoman dapat terinspirasi dengan semangat pak Iwan Kurniawan dalam menuntut ilmu hingga jenjang tertinggi," pungkas Tejo.
Turut mengikuti seminar proposal tersebut, Copromotor Seminar Prof Arif Yulianto dan Alif Formen, Kepala Divisi Administrasi Kepulauan Riau Kaswo, Kepala UPT Eks Karesidenan Semarang, Pejabat Administrator, dan Pejabat Pengawas Kantor Wilayah.
@kemenkumhamri
#KumhamSemakinPASTI