PURWOKERTO - Sesuai dengan instruksi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk mencintai produk dalam negeri, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mendukung penuh program tersebut dengan berkomitmen dalam peningkatan penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN).
Sebagai langkah konkret dalam mendukung misi tersebut, Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah melalui Kepala Divisi Administrasi, Anton Edward Wardhana melakukan kunjungan ke Lapas Kelas IIA Purwokerto dan Lapas Narkotika Kelas IIB Purwokerto, Jumat (21/06).
Dalam kunjungannya ini, Anton ingin mengetahui bagaimana pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Purwokerto dan Lapas Narkotika Purwokerto berjalan dalam menciptakan produk-produk unggulan.
Kadivmin menilai bahwa kualitas produk yang dihasilkan sudah sangat bagus. Melihat hal tersebut, Anton mengapresiasi program pembinaan WBP melalui berbagai pelatihan keterampilan yang sudah berjalan ini.
"Ini bisa bersaing di pangsa pasar luar, jalin kerjasama dengan pihak ke-3 untuk meningkatkan pemasarannya," kata Anton sembari mengamati salah satu produk.
Kadivmin juga mendorong agar produk-produk tersebut memiliki nilai kekayaan intelektual dengan mendaftarkan merknya.
"Sebagai pengenal dari sebuah produk sehingga keberadaannya mendapat perlindungan secara hukum, daftarkan mereknya ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, jadi ada value-nya juga", terang Kadivmin.
Tak hanya itu, Anton berharap adanya dukungan dari pegawai untuk menggunakan produk hasil karya WBP ini.
"Sebagai bentuk dukungan juga, dari diri kita sendiri sebagai Insan Pengayoman gunakan produk karya WBP ini sebagai salah satu wujud mencintai produk dalam negeri", pungkasnya.
Diketahui, Lapas Kelas IIA Purwokerto melalui Bengkel Kerjanya memiliki produk unggulan hasil Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berupa Sapu Glagah berlabel "Oshine". Kabarnya, Sapu Glagah ini telah merambah pemasarannya ke seluruh wilayah Indonesia.
Sedangkan Lapas Narkotika Kelas IIB Purwokerto sedang proses mengembangkan pelatihan Batik Ecoprint bagi WBPnya. Ecoprint sendiri adalah metode pengolahan kain yang menggunakan dedaunan alami untuk mencetak motif pada kain, serupa dengan proses pembuatan batik.