Ungaran – Menjelang gelaran kegiatan Paralegal Justice Award yang akan dipusatkan di Jakarta, Provinsi Jawa Tengah mengirimkan 8 (delapan) Kepala Desa/Lurah terbaiknya untuk mengikuti seleksi di tingkat nasional tersebut. Di antara kedelapan peserta tersebut, terdapat 3 (tiga) perwakilan yang berasal dari Kabupaten Semarang. Agar para peserta tampil prima pada giat tersebut, Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah serta Wakil Bupati Semarang turun langsung berikan motivasi, penguatan, sekaligus pembekalan bagi para peserta, Senin (27/05).
Paralegal Justice Award merupakan penganugerahan bagi Kepala Desa dan Lurah yang telah secara aktif melakukan penyelesaian hukum secara non litigasi, inovatif dalam mengembangkan potensi pariwisata, membuka lapangan kerja, sekaligus investasi di wilayahnya. Maka dari itu, dengan perannya yang efektif, diharapkan penganugerahan bagi Kepala Desa dan Lurah dapat meningkatkan kehadiran pemerintah di akar rumput.
“Bahwa sebesar 60% pihak yang dipilih oleh masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan hukum di desa, selain keluarga, ialah tokoh adat/tokoh agama/ketua komunitas yang merangkap sebagai seorang kepala desa,” ujar Wakil Bupati Semarang, Basari.
Maka dari itu, Basari meminta kepada seluruh kepala desa yang berasal dari Kabupaten Semarang untuk dapat mengikuti seleksi tersebut dengan maksimal, menunjukan potensi terbaiknya, dan menjaga kesehatan.
Tidak hanya itu, pembekalan juga disampaikan secara langsung oleh Kepala Bidang Hukum Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Deni Kristiawan.
“Ini merupakan kesempatan langka yang belum tentu diperoleh kembali di kemudian hari dan didapatkan oleh semua orang, maka dari itu diharapkan ilmu yang diperoleh pada Paralegal Academy dapat diimplementasikan di wilayah masing-masing,” ujar Deni.
Hadir pada giat pembekalan tersebut, Kepala Bagian Hukum Setda Kabupaten Semarang, Kepala Bidang Pemerintahan Desa Dispermasdes Kabupaten Semarang, Penyuluh Hukum, serta Camat dan Kepala Desa peserta Paralegal Justice Award dari Kabupaten Semarang.