SLAWI - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Tejo Harwanto melakukan safari kunjungan kerja ke beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Eks Karesidenan Pekalongan, Kamis (01/08)
Terkini, pria 58 tahun itu menyambangi Lapas Kelas IIB Slawi. UPT ini menjadi UPT keenam sekaligus penutup yang didatangi Kakanwil hari ini.
Sebelumnya Tejo telah lebih dulu berkunjung ke Lapas Pekalongan, Rutan Pekalongan dan Rupbasan Pekalongan. Setelah itu, ke Lapas Tegal dan Lapas Brebes.
Bila biasanya, Kakanwil banyak menyoroti tentang kebersihan, pengolahan bahan makanan dan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), kali ini sedikit berbeda. Di Lapas Slawi, Tejo memberikan atensi mengenai intervensi keamanan.
"Kalo malam pos (jaga) mana yang dijaga. Kekuatan regu berapa orang?," tanya Tejo.
Mengetahui pos jaga tidak 'berpenghuni', Kakanwil memberikan instruksi. Menurut mantan Kakanwil Kemenkumham Banten itu, pos jaga harus selalu diisi, setidaknya satu, karena termasuk titik rawan gangguan keamanan.
"Minimal satu pos harus diisi, jangan sampai kosong," tutur Tejo memberikan perintah.
"Anggota regu kan lima, satu di pos, satu di P2U, satu di portir dan lainnya di blok rawan," lanjutnya.
Bagi Kakanwil manajemen keamanan harus dikelola secara profesional. Distribusi kekuatan regu pengamanan merupakan bagian dari manajemen risiko.
"Jadi harus seimbang. Kekuatan regu yang kurang harus bisa disiasati dengan pembagian tugas yang seimbang," jelas Tejo.
Kakanwil juga banyak memberikan pengalaman ketika ia mengepalai beberapa UPT dan menemukan kondisi serupa.
Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Kakanwil didampingi Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan dan Teknologi Informasi, Budi Yuliarno dan Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi Pengelolaan Basan dan Keamanan Jefri Purnama. Tampak juga seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) se Eks Karesidenan Pekalongan.
*Kanwil Jateng, Pasti Gayeng*